Belajar Cara Servis Tv Berwarna Bagian 3

Selamat malam, artikel kali ini merupakan kelanjutan dari kedua artikel yang sudah lebih dahulu diposting yakni Belajar Cara Servis Tv Berwarna Bagian 1 dan Belajar Cara Servis Tv Bagian 2.

Kerusakan Pada Bagian Tuner.
Kerusakan pada bagian tuner dan rangkaian pendukungnya dapat mengakibatkan gejala kerusakan diantaranya:
  • Televisi tidak mendapat gambar dan suara siaran.
  • Gambar dan suara tidak diterima dengan bersih.
  • Gambar siaran yang diterima cacat, kadang baik dan atau kadang hilang.
  • Tidak dapat menerima saluran UHF, tetapi saluran VHF baik dan atau sebaliknya.
Untuk beberapa daerah, tuner televisi terkadang tidak digunakan karena memang jarak dengan pemancar cukup jauh sehingga sinyal yang diterima tuner televisi menjadi tidak baik. Beberapa daerah itu lebih sering menggunakan saluran Audio Video input televisi dan memanfaatkan alat penerima siaran digital atau lebih terkenal dengan DVB (Digital Video Broadcasting).

Televisi tidak mendapat gambar dan suara siaran.
Dalam tahap ini pastikan pemasangan instalasi antene dan pencarian saluran televisi  sudah diterapkan dengan benar.  Jika tetap mengalami gejala kerusakan yang sama maka dilanjutkan pemeriksaan pada bagian tuner dan rangkaian pendukung.
Berikut ini gambaran penelusuran kerusakan pada bagian tuner (dalam bahasan ini tuner yang dipakai tuner analog, dimana tuner tersebut belum mempunyai port data SDA dan SCL).
  • Pin VT atau Voltage Tuning. Tegangan dipin ini antara 0VDC sampai 33VDC. Pada saat autosearch program jika diukur dengan voltmeter akan bergerak dari 0VDC-33VDC. Jika tegangannya 0VDC maka gambar dan suara tidak ada. Jika tegangan berubah-ubah dalam posisi program tidak auto search, akan menyebabkan gambar dan suara juga berubah-ubah karena frekuensi yang dibuat oleh penerima tuner juga menjadi berubah-ubah. Jika tegangan pada pin VT ini tidak sampai 33VDC akan menyebabkan sebagian siaran pada bagian atas frekuensi tidak dapat diterima.  Misal pada tahun 2016 ini di lokasi electoro esse tangerang dapat menerima 25channel lokal, lalu pin VT hanya mendapat tegangan maksimal 10VDC maka siaran yang diterima hanya 10 channel  dibagian frekuensi bawah saja.
  • Pin VB atau MB atau B+ catu daya tuner. Jika catu daya untuk tegangan tuner tidak ada atau drop, dapat dipastikan gambar dan suara tidak ada. Hal ini menyebabkan tuner tidak bekerja sebagaimana fungsinya.
  • Tegangan VL ( termasuk VHF dan UHF). Jika tegangan ini tidak ada biasa disebabkan oleh IC Program yang tidak bekerja dengan baik. Misal posisi channel tersimpan ada disaluran UHF, seharusnya dipin UHF tuner mendapat supply 5VDC.
  • Pin AGC. Kerusakan pada pin ini mengakibatkan gambar tidak bersih atau banyak semutnya. Untuk mengatur AGC pada televisi model lama biasa sudah tersedia VR adjusment-nya, sedang untuk televisi sekarang bisa dilakukan melalui service mode.
Tuner bekerja sangat bergantung pada komponen pendukungnya terutama beberapa poin yang tersebut diatas, kontrol dari IC Program dan juga pengolahan pada IC Utama. Sehingga ketika melakukan proses perbaikan diperlukan ketelitian dalam menvonis biang kerusakan. Kerusakan pada bagian tertentu biasa memiliki ciri-ciri tertentu. Hal ini dapat diatasi dengan banyak berlatih dan terus berusaha dalam mencari kerusakan. Setiap individu memiliki cara tersendiri dalam menyelesaikannya.

Gambar dan suara siaran tidak bersih.
Jika gambar dan suara tidak bersih, gangguan yang umum terjadi adalah koneksi antena yang jelek, kabel antena putus, konektor antena longgar, pengaturan AGC tidak pas, dan kerusakan internal didalam tuner. Antena sendiri berperan sangat penting didalam penerimaan saluran televisi.
Langkah yang dapat dilakukan adalah memperbaiki instaslasi antena dan mencoba mengatur antena ke arah yang tepat. Jika gambar dan suara masih tidak bersih coba langkah selanjutnya dengan mengatur AGC adjusment( pengaturan intensitas AGC). Seandainya gambar dan suara masih tetap sama maka perlu dicoba penggantian tuner dengan yang setipe, kemudian bandingkan hasilnya dengan tuner sebelumnya.

Gambar siaran cacat, kadang baik dan atau kadang hilang.
Dalam kalangan teknisi elektronik kerusakan semacam ini sering disebut sebagai siaran yang bergeser. Artinya mula-mula gambar dan suara siaran bagus, perlahan menghilang ( terkadang gambar yang tampil miring-miring), dan ada juga yang hilang tinggal blue back/ semut saja. Kerusakan seperti ini akibat dari AFT tank tidak pas sehingga tidak dapat mengunci tegangan VT(voltage tuning). Untuk jenis televisi yang masih menggunakan AFT tank(spul aft yang bisa ditrimmer/diputar), jika AFT tank sudah diputar putar dapat menimbulkan kerusakan seperti ini. Ciri kerusakan bagian  AFT tank yaitu gambar bergeser dan jika diauto search atupun search manual tidak dapat disimpan.
Jika AFT tank telah diputar, cara mengembalikan kesetelan yang pas  yakni dengan mengetrim/ memutar perlahan. Sambil mengamati gambar yang terbagus dan suara terbagus, atau dengan cara manual search, jika manual search siaran sudah dapat tersimpan dengan baik maka aft tank sudah pas.

Tidak dapat menerima siaran UHF tetapi saluran VHF bisa dan juga sebaliknya.
Dalam pinout tuner terdapat pin UHF, VHFL, VHFH. Saat penerimaan dalam gelombang UHF maka pin UHF harus ada tegangan 5VDC, jika 0V maka kerusakan bisa disebakan oleh putusnya jalur atau IC program yang tidak dapat memberi perintah swit UHF VHFL VHFH. Bisa dibaca pada artikel sebelumnya tentang fungsi IC program.


Mengatasi Kerusakan Pada Bagian Vertikal.
Kerusakan pada bagian vertikal dapat mengakibatkan gangguan yang tampak misalnya:
  • Layar menyempit bagian atas atau melipat bagian atas.
Kerusakan seperti ini yang umum dijumpai disebabkan oleh kurangnya catu daya IC vertikal, biasa disebabkan oleh melemahnya nilai kapasitas kapsitor catudaya (elko vcc). 

  • Layar menyempit bagian bawah.
Kerusakan seperti ini bisa disebakan oleh melemahnya nilai kapasitas kapasitor elektrolit pada output vertikal minus deflection yoke ( elko output vertikan deflection yoke -).

  • Layar menyempit bagian atas dan bawah.
Kerusakan seperti ini biasa disebabkan oleh komponen penguatan vertikal yang tidak sempurna,  filter vertikal ramp IC utama yang tidak bekerja dengan baik.
  • Gambar bergerak rolling vertikal ( gambar berlari terus menerus dari bawah keatas atau sebaliknya).
Kegagalan sinkronisasi dapat menyebabkan gambar rolling ini, sinkronisasi ini terhubung ke bagian ic program V-sync. Bisa dikarenakan oleh putusnya resistor atau jalur pcb.
  • Layar hanya garis melintang horisontal ( garis dari kiri ke kakanan. bagian atas dan bawah tidak terbuka).

Untuk televisi modern sekarang yang sudah dibekali proteksi, kasus seperti ini dapat menyebabkan protek ( tv hidup sesaat kemudian kembali stanby). Namun untuk televisi yang belum memiliki protek televisi akan tetap hidup. Sebaiknya untuk kasus seperti ini jangan menyalakan televisi terlalu lama karena dapat meninggalkan bekas garis mendatar yang tidak dapat hilang di layar CRT.

Kerusakan seperti ini paling sering terjadi dan ada berbagai macam penyebab, diantaranya; IC vertikal rusak, deflection yoke putus, catudaya ic vertikal tidak ada, osilator vertikal pada IC utama rusak, rangkaian filter vertikal ramp rusak, kerusakan jalur pcb.


Mencari kerusakan pada bagian Vcc Vertikal, Osilator Vertikal dan Vertikal Output.
Salah satu bagian dalam rangkaian vertikal ini tidak bekerja maka akan menyebabkan keseluruhan rangkaian vertikal tidak bekerja. Bagian Vertikal diproses di IC utama, dimana disini bagian osilator vertikal berada. Vcc osilator vertikal umumnya menjadi satu dengan Vcc osilator horisontal, sumber tegangan besarnya tergantung spesifikasi IC utama yang digunakan, umumnya 5VDC, 8VDC, 9VDC, 12VDC. Tegangan ini sebagai awal dimana osilator akan bekerja, didukung oleh V-ramp dan selanjutnya hasil signal vertikal dikeluarkan di Vertikal output. Jika dipastikan tegangan Vcc ada namun V-out tidak ada maka periksa komponen dijalur V-ramp dan IC utama itu sendiri.

Mencari kerusakan pada bagian penguat Catudaya Vertikal.
Untuk televisi CRT model cembung umumnya menggunakan catudaya tunggal, sementara untuk televisi CRT slim umumnya menggunakan catudaya simetris. Kali ini akan dibahas vertikal dengan catu daya tunggal. Catu daya ini besarnya 24VDC bila (contoh) IC yang digunakan LA78040, sumber tegangan bisa dari power supply ataupun dari flyback transformator. Tegangan dari flyback transformator melalui sebuah resistor fuse dengan nilai hambatan kecil, kemudian disearahkan oleh dioda fast recovery dan ditapis filter kapasitor elektrolit agar diperoleh tegangan DC yang sempurna.
Resistor fuse disini dipasang untuk menghindari gangguan pada blok bagian lain misal rangkaian vertikal ada beban lebih semisal IC vertikal short, ketika IC vertikal short resistor fuse akan putus dan kerusakan vertikal tidak mengganggu bagian lain atau menyear kebagian lain.

Mencari kerusakan pada bagian penguat Vertikal.
Pada bagan penguat vertikal komponen yang paling sering rusak adalah IC vertikal, resistor  fuse catudaya, dioda pump up, kapasitor pump up, dan beberapa komponen pendukung. Kerusakan IC penguat vertikal dapat dianalisa dengan tidak membukanya layar kearah vertikal. Cara kerja penguat vertikal seperti cara kerja penguat suara. Perbedaan ada dijenis sinyal yang dikuatkan. Jika memahami sistem penguat suara maka akan mudah memahami sistem kerja penguat vertikal.
Pada penguat suara , pengujian dapat dilakukan dengan menyentuh pin input dengan probe atau tangan kemudian dispeker akan terdengar nada. Dalam penguat vertikal jika pin input vertikal disentuh probe atau tangan maka layar akan membuka keatas dan kebawah. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa IC vertikal tidak rusak, ada komponen pendukung diarea vertikal yang melemah atau area osilator vertikal di ic utama yang bermasalah.


Mengatasi Kerusakan Pada Bagian Horisontal.
Bagian horisontal merupakan bagian yang sangat penting setelah power supply didalam rangkaian televisi. Umumnya bagian ini menghasilkan power supply kedua, seperti catudaya RGB 180VDC, catudaya penguat vertikal, Heater, Screen , Fokus dan HV anoda.  Sebagai contoh berikut beberapa kerusakan pada bagian horisontal yang sering dijumpai dan dapat mengakibatkan:
  • Televisi mati ( dalam arti power supply normal, tetap tidak berubah).
Keluaran power supply utama umumnya B+ horisontal  110VDC-115VDC ( untuk samsung dan sharp bisa 125VDC -135VDC),  B+ starter program dan horisontal osilasi 12VDC-16VDC. Langkah yang perlu dilakukan yakni mengukur semua jalur utama yang dilewati kedua tegangan tersebut. Titik yang sering mengalami rusak yaitu catudaya untuk H -Vcc hilang ditengah jalan, H-out dari IC utama tidak ada,  transistor H-driver rusak, transistor H-penguat rusak dan kerusakan flyback transformator (FBT).
  • Tidak ada cahaya (raster di layar crt tidak ada).
Jadi dilayar hanya gelap tidak ada cahaya sam sekali. Kerusakan biasanya terjadi karena putusnya jalur Heater ( tegangan yang berasal dari flyback sebesar 4-6VAC melawati sebuah resistor pembatas  ) , tegangan G2( Screen) hilang yang bisa disebabkan oleh kapasitor filter rusak ataupun flyback rusak. Pengukuran tegangan screen dapat dilakukan dengan dua cara. Pertama tanpa melepas kabel screen dari matrik RGB, kemudian putar potensio screen dan ukur tegangan screen. Kedua dengan melepas kabel screen tersebut. Dengan cara tersebut biasa terdapat perbedaan hasil ukur sehingga mudah menentukan yang rusak.
  • Layar berbentuk trapesium dan selendang mendatar.
Umumnya kerusakan seperti ini diikuti dengan tampilan seperti pelangi. Layar berbentuk trapesium umumnya disebabkan oleh putusnya salah satu sisi kumparan defleksi yoke horisontal bagian atas. Sedang tampilan berupa selendang mendatar umumnya dikarenakan oleh putusnya salah satu sisi kumparan defleksi yoke Vertikal bagian atas. Untuk memeriksa perlu membuka yoke kemudian melepas sambungan, mengingat kumparan yoke baik horisontal maupun vertikal memiliki dua sisi.
  • Layar hanya tegak lurus vertikal ( hanya garis dari atas kebawah ditengah layar, kanan kiri hitam).
Adanya raster yang terlihat menunjukkan bahwa flyback telah bekerja. Penyebab kerusakan seperti ini bisa karena rangkaian pendukung lainnya di bagian horisontal. Yang umum terjadi yaitu putus jalur yoke horisontal, putus kumparan defleksi yoke di kedua sisinya, rusaknya rangkaian kapasitor dan L (induktor) yang dipasang parallel dengan pin defleksi yoke H+ dan H-.
  • Layar tidak penuh kiri dan kanan.
Hampir sama dengan kasus diatas, kerusakan ini sering disebabkan oleh rusaknya rangkaian kapasitor dan L (induktor) yang dipasang parallel dengan pin defleksi yoke H+ dan H-.
  • Layar terlalu lebar.
Hampir sama dengan kasus diatas, kerusakan ini sering disebabkan oleh rusaknya rangkaian kapasitor dan L (induktor) yang dipasang parallel dengan pin defleksi yoke H+ dan H- yang telah berubah nilai. Untuk memeriksa komponen tentu dengan mengukur satu persatu komponen yang terhubung.
  • Gambar rolling horisontal.
Kerusakan ini cukup klasik dan biasanya sulit dilacak dan bisa masih berada diarea IC utama atau bagian yang terhubung antara IC utama dengan FBT. Penyebab utama umumnya karena gagalnya sinkronisasi bagian horisontal osilator dan sinkronisasi antara IC utama dengan FBT. Periksa komponen seperti resistor, jalur dan solderan.
  • Transistor HOT  putus lagi setelah diganti (tidak awet).
Kasus yang paling sering dijumpai. Poin penting memperbaiki kerusakan seperti ini pertama memastikan B+ horisontal sesuai tidak over maupun drop. Kedua, periksa kapasitor dumper yang terpasang pada Kolektor (C) transistor, berkurangnya nilai kapasitor akan menyebabkan Anoda HV lebih tinggi dari normalnya sehingga membuat Transistor cepat rusak. Ketiga, flyback sudah usur dalam artian kumparan didalam flyback ada yang mengalami hubung singkat. Keempat, ada beban berlebih di keluaran flyback maka periksa satu persatu blok yang mendapat supply dari flyback. Kelima, frekuensi kerja horisontal berubah. Untuk mematikan gunakan frekuensi meter.
Tips memperbaiki bagian ini yakni selama proses perbaikan, mengganti R( resistor pembatas , jika tidak ada biasanya hanya bentuk jumper ) supply horisontal dengan bohlam 220V 100W. Kemudian nyalakan televisi. Jika nyala terang, bisa dipastikan flyback yang menjadi penyebab utama. Tips ini mempermudah dan mengurangi jumlah transistor yang dikorbankan selama perbaikan.
  • Layar bergaris buku (blanking).
Ada banyak penyebab  layar bergaris buku (blanking) gambar ada. Salah satunya dikarenakan oleh setting adjusment G2 screen yang terlalu tinggi.  Jika setiing telah diturunkan kemuadian garis buku ada lagi maka bisa disebabkan oleh potensio G2 sudah rusak. Jika rusak maka harus ganti flyback. Tidak menutup kemungkinan keruskan seperti ini dikarenakan oleh verikal, RGB dan kerusakan tabung.


Sebelum memeriksa bagian horisontal, pastikan dahulu bagian power supply dalam kondisi baik. Hal ini sangat perlu dilakukan karena kedua bagian ini sangat bertalian dan saling mendukung. Memastikan yang rusak pada bagian power supply dapat dilakukan dengan cara mengamati saat televisi dihidupkan atau dengan cara sistem potong ( melokalisasi) bagian televisi yang diduga mengalami kerusakan. Caranya hidupkan televisi kemudian diamati baik secara langsung maupun dengan menggunakan alat ukur. Jika terlihat ada tegangan yang keluar sebentar kemudian hilang lagi (mati lagi), keadaan seperti  ini kemungkinan besar kerusakan bukan dibagian power supply, melainkan pada bagian lain yang memaksa rangkaian power untuk kembali Off (standby). Salah satunya karena rangkaian abnormal sehingga sistem proteksi bekerja. Sistem kerja televisi saat ini hampir semua bagian diberi proteksi, mulai dari tegangan keluaran power supply (B+ proteksi), proteksi bagian horisontal, vertikal, audio , RGB, audio, RF dan X-ray. Misal saja agar sesuai dengan postingan kali ini penyebab adalah bagian horisontal. Cara ini hanya contoh dari sekian banyak kasus kerusakan yang bisa terjadi. Untuk memastikannya  , tentu  memakai alat  ukur pada titik tertentu yang diduga sebagai sumber tegangan utama yang diperlukan tiap blok rangkaian.

Demikian ulasan kali ini. Selanjutnya masih banyak yang akan disampaikan dengan judul artikel yang berbeda. Untuk mempermudah pencarian silahkan gunakan halaman DAFTAR ISI.


Comments