electoro esse

Agak asing mungkin judulnya ya, hehe, dalam bahasa inggris mereka menyebutnya dengan secret code atau kode rahasia dalam bahasa indonesia. Pada dasarnya semua perangkat elektronik yang telah mengadopsi perangkat lunak akan memiliki kode-kode seperti ini. Salah satu yang populer disematkan kedalam perangkat lunak oleh pengembang dengan meninggalkan 'backdoors' dalam kode. Keuntungannya yaitu memungkinkan siapa pun dengan sedikit pengetahuan untuk masuk ke sistem pada tingkat yang lebih jauh. Backdoors disini seperti shortcut, ditujukan bukan untuk keperluan jahat, namun ditujukan untuk mempermudah . Misalkan seorang teknisi atau programmer masuk ke sistem untuk mengatasi sebuah masalah atau untuk mengetahui data tanpa perlu masuk ke menu pengaturan. Kode ini terdiri dari angka numerik dan atau urutan simbolis. Dengan memasukkan kombinasi kode angka dan simbol yang sesuai memungkinkan kita untuk mengakses menu tersembunyi, tes diagnostik, mengubah beberapa parameter dasar dari

Tv ini adalah tv LG semi flat 21 dengan fitur dvd. Kasus kerusakan tv tidak bisa hidup. Jika di tekan power on led indikator merah kedip kedip, Pengukuran tegangan standby 5v normal, pengukuran tegangan saat seharusnya on menyala di vcc b+ horisontal 115v terukur drop dan berdenyut. Pemeriksaan lebih lanjut ternyata transistor penguat  horisontal tidak putus atau korslet, kapasitor dumper dan resonansi terukur masih dalam kondisi bagus. Bagian driver horisontal juga terukur bekerja dengan baik. Kesimpulan ada indikasi flyback semi korslet. Pengukuran dan pemeriksaan flyback dapat dilakukan dengan sedikit teknik. Agar dapat meminimalisir rusaknya TR Hot. Siapkan sebuah lampu pijar 75W atau 100W.  Putus jalur antara Kolektor transistor horisontal dengan sumber tegangan 115v, kemudian diantara kedua ujung jalur tersebut dipasang lampu pijar.  Kali ini kami pakai lampu pijar 75w.Hidupkan tv dan lihat nyala lampu pijar apakah redup, sedang atau terang. Sambil diukur tegangan

Kerusakan awal dari tv ini adalah matitotal. Led merah standby tidak menyala. Tetapi  tegangan standby dari power supply sebesar 5vDC ada, tidak drop maupun berdenyut.  Dari analisa ini pencarian penyebab tv tidak mau hidup difokuskan pada mainboard. Pengukuran tegangan IC regulator mainboard dilakukan, tegangan 3,3vDC terukur ada, testpoin termudah 3,3vdc ini pada bagian sensor IR remot control.  Jika di salah satu kaki IR (kaki vcc) ada tegangan sebesar 3.3v maka  dipastikan tegangan standby  sudah masuk ke microcontrol. Sebaliknya bila tidak ada tegangan maka biasanya IC regulator mengalami kerusakan / drop.  Tegangan ini penting untuk awal mula beroperasinya televisi. Dalam kasus kami, tegangan 3.3v normal dan seharusnya tv bisa menyala bila ditekan ch-up atau tombol power.  Namun ternyata tidak ada reaksi apapun , led merah dan hijau tetap padam. Akhirnya diputuskan untuk mere-write bios. Butuh berhari hari untuk mendapat firmware pengganti,  bertanya kepada teman-teman

Kendala tidak dapat dinyalakan dan hanya standby dengan led merah mengedip  terus menerus. Langkah pertama yang kami lakukan yaitu megukur  tegangan utama 5V, 3.3V, 1.2V disaat stanby . Sampai disini tegangan terukur normal tidak ada drop maupun berdenyut.  Selanjutnya langkah kedua yang ditempuh yakni me-rewrite ic  SPI flash bios winbond 25Q64BVSG yang berukuran lumayan besar lebih dari 8Mb.  Sesudah me-rewrite data bios kami berharap tv sudah dapat menyala normal kembali. Namun apa daya tv masih genit berkedip-kedip belum mau nyala. Sempat  kesulitan menganalisa kerusakan tv led Sharp ini. Dikebanyakan problem, problem seperti ini sudah dapat disembuhkan dengan mengeflash firmware atau malah-malah masih sebatas power supply kurang stabil. Beberapa hari  tv kami tinggalkan sambil mencari informasi dari rekan teknisi, sampai akhirnya dua minggu yang lalu kami membaca posting Pak Marsono tentang tv lcd sharp LC32M400 yang mengalami kasus serupa. Memang berbeda modelnya tetapi

Sebenarnya apa yang akan dituliskan ini bisa dibilang ketinggalan jaman bagi sebagian orang. Kenapa begitu? Hehe, sekarang tahun 2015 kan sudah jamannya tivi tipis LCD LED PLASMA. Tv tabung CRT pun sudah hampir ditinggalkan, apalagi tv proyeksi tiga tabung yang bodinya super besar ini. Tetapi mungkin tidak juga begitu, jadi tidak ada salahnya jika kami mencoba memaparkan pengalaman servis kami beberapa waktu yang lalu dengan tv proyeksi ini. Sebagian pengguna juga masih memiliki dan kolektor benda antik juga masih menyukai tv home theater ini. Adanya sekarang karena telah ada yang lebih dahulu, iya tho?? hehe. Kasus yang kami temui adalah gambar RGB melengkung sehingga gambar menjadi terpisah. Ketiga warna tersebut menjadi warna masing-masing.  Sebagai contoh, ketika yang ditampilkan adalah warna putih. Kondisi normal seharusnya putih merupakan kombinasi ketiga warna antara merah, hijau dan biru. Dalam kasus kami warna putih tidak dapat terjadi.  Ketiga warna tersebut tidak fok